Genyem Putra

BERSUARA YANG BENAR

Minggu, 14 Februari 2021

 

Perjanjian Renville

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Perjanjian Renville
Collectie NMvWereldculturen, TM-60042227, Foto- Delegaties van het Koninkrijk, de Republiek en de Comissie van de Goede Diensten , maandag 8 Dec. 1947.jpg
Para delegasi dalam rapat pleno pertama di kapal Amerika Serikat USS Renville
KonteksRevolusi Nasional Indonesia
Ditandatangani17 Januari 1948
LokasiUSS Renville di Teluk Jakarta
Penengarr3h
  • Bendera Amerika Serikat Amerika Serikat

  • Bendera Australia Australia
  • Bendera Belgia Belgia
Pihak
  • Bendera Indonesia Indonesia
  • Bendera Belanda Belanda
BahasaInggris
Bagian dari seri artikel mengenai
Sejarah Indonesia
Sejarah Indonesia.png
Garis waktu
Prasejarah[tampilkan]
Kerajaan Hindu-Buddha[tampilkan]
Kerajaan Islam[tampilkan]
Kerajaan Kristen[tampilkan]
Kolonialisme Eropa[tampilkan]
Kemunculan Indonesia[tampilkan]
Kemerdekaan[tampilkan]
Menurut topik[tampilkan]
Flag of Indonesia.svg Portal Indonesia
  • l
  • b
  • s

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang terjadi pada tanggal 8 Desember 1947 sampai 17 Januari 1948 di atas geladak kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral USS Renville, yang berlabuh di Jakarta.[1] Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara, yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Perjanjian ini diadakan untuk menyelesaikan perselisihan atas Perjanjian Linggarjati tahun 1946. Perjanjian ini berisi batas antara wilayah Indonesia dengan Belanda yang disebut Garis Van Mook.

Daftar isi

  • 1 Latar Belakang
  • 2 Gencatan senjata
  • 3 Pihak yang hadir pada perundingan Renville
  • 4 Isi perjanjian
  • 5 Dampak
  • 6 Referensi
  • 7 Bacaan lanjutan

Latar Belakang

Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan resolusi gencatan senjata antara Belanda dan Indonesia. Gubernur Jendral Van Mook dari Belanda memerintahkan gencatan senjata pada tanggal 5 Agustus. Pada 25 Agustus, Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang diusulkan Amerika Serikat bahwa Dewan Keamanan akan menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda secara damai dengan membentuk Komisi Tiga Negara yang terdiri dari Belgia yang dipilih oleh Belanda, Australia yang dipilih oleh Indonesia, dan Amerika Serikat yang disetujui kedua belah pihak.

Pada 29 Agustus 1947, Belanda memproklamirkan garis Van Mook yang membatasi wilayah Indonesia dan Belanda. Republik Indonesia menjadi tinggal sepertiga Pulau Jawa dan kebanyakan pulau di Sumatra, tetapi Indonesia tidak mendapatwilayah utama penghasil makanan. Blokade oleh Belanda juga mencegah masuknya persenjataan, makanan dan pakaian menuju ke wilayah Indonesia.

Gencatan senjata

Pemerintah RI dan Belanda sebelumnya pada 17 Agustus 1947 sepakat untuk melakukan gencatan senjata hingga ditandatanganinya Persetujuan Renville, tetapi pertempuran terus terjadi antara tentara Belanda dengan berbagai laskar-laskar yang tidak termasuk TNI, dan sesekali unit pasukan TNI juga terlibat baku tembak dengan tentara Belanda, seperti yang terjadi antara Karawang dan Bekasi.

Pihak yang hadir pada perundingan Renville

Para peserta Perundingan Renville.
  1. Delegasi Indonesia di wakili oleh Amir Syarifudin (ketua), Ali Sastroamijoyo, H. Agus Salim, Dr.J. Leimena, Dr. Coatik Len, dan Nasrun.
  2. Delegasi Belanda di wakili oleh R.Abdul Kadir Wijoyoatmojo (ketua), Mr. H..A.L. Van Vredenburg, Dr.P.J. Koets, dan Mr.Dr.Chr.Soumokil.
  3. PBB sebagai mediator di wakili oleh Frank Graham (ketua), Paul Van Zeeland, dan Richard Kirby.
  4. Belanda berdaulat atas Indonesia sebelum Indonesia mengubah menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat)

Isi perjanjian

Setelah disepakati pada 17 Januari 1948 perjanjian Renville memuat beberapa persetujuan, yaitu:[2]

  1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai bagian wilayah Republik Indonesia
  2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda
  3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Dampak

Wilayah Indonesia di Pulau Jawa (warna merah) pasca perjanjan Renville.

Berakhirnya agresi militer Belanda I dan disetujuinya perjanjian Renville mengubah arah perpolitikan Indonesia. Golongan kiri yang selama awal kemerdekaan ditempatkan dalam struktur pemerintahan mulai tersingkir. Tersingkirnya golongan kiri merupakan cikal bakal terjadinya pemberontakan PKI pada tanggal 18 september 1948 ditengah konflik yang masih terjadi antara pihak Belanda dan Republik. Perjanjian Renville mengurangi wilayah kekuasaan Indonesia yang telah diakui secara de facto sangat merugikan pihak Indonesia. Wilayah-wilayah penghasil kebutuhan pokok telah dikuasai oleh pihak Belanda menyebabkan perekonomian Indonesia memburuk terlebih ketika Belanda melakukan blokade-blokade ekonomi. Pemblokadean ekonomi merupakan salah satu taktik pihak Belanda untuk melemahkan Indonesia.[3]

Perjanjian ini juga mengakibatkan TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantong di wilayah pendudukan Belanda di Jawa Barat dan Jawa Timur. Kondisi ini melahirkan peristiwa Long March Siliwangi, sebuah perjalanan panjang para tentara Divisi Siliwangi dari Jawa Barat ke Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dampak dari peristiwa ini melahirkan sebuah pemberontakan oleh Kartosuwiryo dan pasukannya yang tidak ingin keluar dari Jawa Barat yang saat itu berada di kekuasaan Belanda untuk mendirikan Negara Islam Indonesia.[4]

Referensi

  1. ^ H.Kuswandi (2015). "Pengaruh Perang Kemerdekaan II Terhadap Pengakuan Kedaulatan RI Tanggal 27 Desember 1949". Jurnal Artefak (2): 208. ISSN 2355-5726.
  2. ^ Nibras Nada Nailufar (2020). "Perjanjian Renville: Latar Belakang, Isi, dan Kerugian bagi Indonesia". Kompas.com. Diakses tanggal 2 Januari 2021.
  3. ^ Irvan Tasnur, Muhammad Rijal Fadli (2019). "Republik Indonesia Serikat:Tinjauan Historis Hubungan Kausalitas Peristiwa-Peristiwa Pasca Kemerdekaan Terhadap Pembentukan Negara RIS (1945-1949)". Candrasangkala. 5 (2): 63-64. ISSN 2477-2771.
  4. ^ Akhmad Muawal Hasan (2018). "Manuver AS Merugikan Indonesia di Perjanjian Renville". Tirto.id. Diakses tanggal 3 Januari 2021.

Bacaan lanjutan

  • Ide Anak Agung Gde Agung (1973) Twenty Years Indonesian Foreign Policy: 1945-1965 Mouton & Co ISBN 979-8139-06-2
  • Kahin, George McTurnan (1952) Nationalism and Revolution in Indonesia Cornell University Press, ISBN 0-8014-9108-8
  • Reid, Anthony (1974). The Indonesian National Revolution 1945-1950. Melbourne: Longman Pty Ltd. ISBN 0-582-71046-4.
  • Mertowijoyo, G, Indra (2015) Letkol Moch Sroedji, Jember Masa Perang Kemerdekaan.ISBN: 978-602-14969-2-3


  • l
  • b
  • s
Revolusi Nasional Indonesia
Awal
  • Hindia Belanda
  • Pendudukan Hindia Belanda oleh Jepang
  • Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
LaSalle 1940 Series 52 Sedan Burnt Out During The British Occupation of Java SE5724.jpg
Upaya diplomatik
  • Konferensi Malino
  • Perundingan Linggarjati
  • Konferensi Denpasar
  • Perjanjian Renville
  • Perjanjian Roem-Roijen
  • Konferensi Meja Bundar
  • Resolusi 27 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
  • Garis Van Mook
Konflik militer
  • Tentara Nasional Indonesia
  • Angkatan Darat Kerajaan Belanda
  • Angkatan Darat Kerajaan Hindia Belanda
  • Pertempuran Surabaya
  • Agresi Militer Belanda I
  • Agresi Militer Belanda II
  • Pertempuran Medan
  • Pertempuran Ambarawa
  • Bandung Lautan Api
  • Kampanye Sulawesi Selatan
  • Pemberontakan PKI 1948
  • Serangan Umum 1 Maret 1949
  • Serangan Umum Surakarta
  • Kudeta APRA
  • Pemberontakan Makassar
  • Darul Islam
  • Bersiap
Tokoh
  • Soekarno
  • Mohammad Hatta
  • Soetan Sjahrir
  • Soedirman
  • Abdul Haris Nasution
  • Hamengkubuwono IX
  • Bung Tomo
  • Tan Malaka
  • Hubertus van Mook
  • Simon Spoor
  • Raymond Westerling
  • Sultan Hamid II
Lembaga administratif
  • Republik Indonesia Serikat
  • Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
  • Komite Nasional Indonesia Pusat
  • Hindia Belanda
  • NICA
Stub iconArtikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Kategori:
  • Sejarah Indonesia
  • Hindia Belanda dalam tahun 1948
  • Indonesia dalam tahun 1948
  • Traktat yang melibatkan Indonesia
  • Traktat yang melibatkan Belanda

Menu navigasi

  • Belum masuk log
  • Pembicaraan
  • Kontribusi
  • Buat akun baru
  • Masuk log
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Versi terdahulu

  • Halaman Utama
  • Perubahan terbaru
  • Artikel pilihan
  • Peristiwa terkini
  • Halaman baru
  • Halaman sembarang

Komunitas

  • Warung Kopi
  • Portal komunitas
  • Bantuan

Wikipedia

  • Tentang Wikipedia
  • Pancapilar
  • Kebijakan
  • Menyumbang
  • Hubungi kami
  • Bak pasir

Bagikan

  • Facebook
  • Twitter

Perkakas

  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Halaman istimewa
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Butir di Wikidata
  • Pranala menurut ID

Cetak/ekspor

  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak

Bahasa lain

  • English
  • Français
  • Кыргызча
  • Nederlands
  • Русский
  • Українська
Sunting interwiki
  • Halaman ini terakhir diubah pada 22 Januari 2021, pukul 07.22.
- Februari 14, 2021 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Entri yang Diunggulkan

  “Kemerdekaan kita tidak datang dengan mudah ... Ingat pengorbanan kita.” – Motarilavoa Hilda Lini Ny.Motaliravoa Hilda Lini. Foto: Mi...

  • (tanpa judul)
      SISI GELAP  HAK KEMERDEKAAN BANGSA PAPUA Keterlibatan    Pangeran Bernard Dalam Masalah Nugini Belanda Pangeran Bernard dan Presiden A...
  • (tanpa judul)
        MELIHAT DASAR   KONFLIK WILAYAH PAPUA BARAT   Oleh: Kristian Griapon, September 6, 2024. Pengantar: Era teknolgi digital memba...
  • Manifesto Politik 19 Oktober 1961 Mendapat Pengakuan 1 Desember 1961, Spirit Fundamentalisme Papua Merdeka.
    Merefleksi 61 Tahun Perjanjian New York, 15 Agustus 1962 - 15 Agustus 2023 By: Kristian Griapon, Agustus 12, 2023. 1 Desember 1961 adala...

Cari Blog Ini

Genyem Putra Blogger

Profil Admin

Foto saya
kristiangriapon.blogspot.com
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ▼  2025 (4)
    • ▼  Mei (2)
      • ▼  Mei 30 (1)
        •   “Kemerdekaan kita tidak datang dengan mudah ...
      • ►  Mei 13 (1)
    • ►  April (2)
      • ►  Apr 28 (1)
      • ►  Apr 18 (1)
  • ►  2024 (18)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 06 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 28 (1)
      • ►  Agu 27 (1)
    • ►  Juli (2)
      • ►  Jul 21 (1)
      • ►  Jul 02 (1)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 17 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 09 (1)
    • ►  Maret (3)
      • ►  Mar 31 (1)
      • ►  Mar 07 (1)
      • ►  Mar 03 (1)
    • ►  Februari (3)
      • ►  Feb 21 (1)
      • ►  Feb 11 (1)
      • ►  Feb 06 (1)
    • ►  Januari (5)
      • ►  Jan 28 (1)
      • ►  Jan 24 (1)
      • ►  Jan 23 (1)
      • ►  Jan 20 (1)
      • ►  Jan 08 (1)
  • ►  2023 (34)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 31 (1)
    • ►  September (7)
      • ►  Sep 24 (1)
      • ►  Sep 21 (1)
      • ►  Sep 11 (1)
      • ►  Sep 10 (1)
      • ►  Sep 09 (1)
      • ►  Sep 07 (1)
      • ►  Sep 05 (1)
    • ►  Agustus (6)
      • ►  Agu 31 (1)
      • ►  Agu 26 (1)
      • ►  Agu 16 (1)
      • ►  Agu 12 (1)
      • ►  Agu 07 (1)
      • ►  Agu 04 (1)
    • ►  Juli (1)
      • ►  Jul 06 (1)
    • ►  Juni (4)
      • ►  Jun 25 (1)
      • ►  Jun 10 (1)
      • ►  Jun 07 (1)
      • ►  Jun 04 (1)
    • ►  Mei (7)
      • ►  Mei 28 (1)
      • ►  Mei 27 (1)
      • ►  Mei 24 (1)
      • ►  Mei 22 (1)
      • ►  Mei 17 (1)
      • ►  Mei 10 (1)
      • ►  Mei 01 (1)
    • ►  April (3)
      • ►  Apr 20 (1)
      • ►  Apr 10 (1)
      • ►  Apr 06 (1)
    • ►  Maret (2)
      • ►  Mar 28 (1)
      • ►  Mar 05 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 28 (1)
      • ►  Feb 25 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 29 (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  Desember (4)
      • ►  Des 29 (1)
      • ►  Des 23 (1)
      • ►  Des 14 (1)
      • ►  Des 11 (1)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 20 (1)
      • ►  Jan 16 (1)
  • ►  2021 (32)
    • ►  April (5)
      • ►  Apr 22 (1)
      • ►  Apr 20 (1)
      • ►  Apr 18 (1)
      • ►  Apr 06 (1)
      • ►  Apr 05 (1)
    • ►  Maret (6)
      • ►  Mar 26 (1)
      • ►  Mar 21 (1)
      • ►  Mar 19 (1)
      • ►  Mar 18 (2)
      • ►  Mar 12 (1)
    • ►  Februari (20)
      • ►  Feb 24 (2)
      • ►  Feb 17 (1)
      • ►  Feb 16 (1)
      • ►  Feb 14 (4)
      • ►  Feb 13 (1)
      • ►  Feb 12 (1)
      • ►  Feb 11 (2)
      • ►  Feb 07 (3)
      • ►  Feb 06 (1)
      • ►  Feb 05 (3)
      • ►  Feb 04 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 02 (1)
  • ►  2020 (28)
    • ►  Desember (1)
      • ►  Des 25 (1)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 24 (1)
      • ►  Nov 13 (1)
    • ►  Oktober (2)
      • ►  Okt 07 (1)
      • ►  Okt 05 (1)
    • ►  September (6)
      • ►  Sep 14 (1)
      • ►  Sep 13 (2)
      • ►  Sep 05 (2)
      • ►  Sep 03 (1)
    • ►  Agustus (6)
      • ►  Agu 31 (1)
      • ►  Agu 30 (1)
      • ►  Agu 24 (1)
      • ►  Agu 20 (1)
      • ►  Agu 17 (1)
      • ►  Agu 14 (1)
    • ►  Juli (6)
      • ►  Jul 27 (1)
      • ►  Jul 24 (1)
      • ►  Jul 23 (1)
      • ►  Jul 17 (1)
      • ►  Jul 16 (1)
      • ►  Jul 09 (1)
    • ►  Juni (4)
      • ►  Jun 30 (1)
      • ►  Jun 27 (1)
      • ►  Jun 22 (1)
      • ►  Jun 16 (1)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 02 (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  April (1)
      • ►  Apr 05 (1)
    • ►  Maret (3)
      • ►  Mar 05 (1)
      • ►  Mar 04 (1)
      • ►  Mar 03 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 28 (1)
      • ►  Feb 24 (1)
    • ►  Januari (1)
      • ►  Jan 28 (1)
  • ►  2018 (3)
    • ►  Desember (1)
      • ►  Des 04 (1)
    • ►  November (2)
      • ►  Nov 30 (1)
      • ►  Nov 27 (1)

Laporkan Penyalahgunaan

Total Tayangan Halaman

MEDIA INFORMASI

MEDIA INFORMASI
Jadikanlah Media Jendela Dunia, memberikan informasi yang "Benar".

Pengikut

Wikipedia

Hasil penelusuran

Translate

Genyem Putra Blogger

Powered By Blogger
Hak Intelektual*). Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.